Dilansirdari Ensiklopedia, jenis bahan bantu yang digunakan dalam pembuatan cenil adalah pemanis dan pewarna. Baca Juga Salah satu contoh yang dapat dilakukan para pemuda di lingkunganmu sebagai implementasi semangat Sumpah Pemuda adalah?
Pola Membuat Wayang – Wayang adalah salah satu seni tradisional Indonesia yang telah dikenal di seluruh dunia. Wayang merupakan boneka kayu atau kulit yang digunakan untuk bercerita tentang mitologi dan sejarah sebagian orang, membuat wayang adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, membuat wayang tidaklah mudah, dibutuhkan ketelitian dan keahlian dan Bahan yang DibutuhkanLangkah-langkah Membuat Pola Wayang1. Membuat Sketsa Wayang2. Membuat Pola Wayang dari Sketsa3. Menyalin Pola Wayang ke Media Kayu4. Menggambar dan Mewarnai WayangJenis WayangPenutupAlat dan Bahan yang DibutuhkanUntuk membuat pola wayang, diperlukan beberapa alat dan bahan berikut iniKertasPensilPenggarisGuntingKayu atau kulit sapi atau kerbauCat kayuKuasBerikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat pola wayang1. Membuat Sketsa WayangSketsa wayang dapat dibuat dengan mengamati beberapa gambar wayang atau bisa juga dengan membuat sendiri. Buatlah sketsa wayang di atas kertas dengan ukuran sesuai Membuat Pola Wayang dari SketsaSetelah sketsa wayang selesai, gambarlah pola wayang pada kertas pola dengan ukuran yang lebih besar dari sketsa awal. Gunakan penggaris untuk membuat garis-garis pola dengan Menyalin Pola Wayang ke Media KayuSetelah pola wayang jadi, salin pola tersebut ke media kayu. Caranya dengan menempelkan kertas pola pada media kayu menggunakan kertas itu, gambar pola pada media kayu menggunakan pensil. Setelah selesai, keluarkan kertas pola dari media Menggambar dan Mewarnai WayangSetelah pola wayang terpasang pada media kayu, langkah selanjutnya adalah menggambar dan mewarnai wayang. Gunakan pensil untuk menggambar wayang di atas media kayu dan cat kayu untuk mewarnai wayang. Setelah cat kayu kering, wayang dapat diukir untuk memberikan dimensi pada WayangSebelum membuat pola wayang, pertama-tama perlu dipahami pengertian dan jenis-jenis wayang. Wayang kulit dan wayang golek merupakan jenis wayang yang paling populer di kulit biasanya terbuat dari kulit sapi atau kerbau, sedangkan wayang golek terbuat dari wayang adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan membutuhkan ketelitian dan keahlian mengikuti panduan di atas, diharapkan dapat membantu Anda dalam membuat pola wayang yang tepat dan akurat. Jangan lupa untuk terus berlatih dan mengembangkan kreativitas Anda dalam membuat wayang yang unik dan menarik!
Berikutadalah beberapa teknik yang bisa kamu gunakan untuk membuat karya 2 dimensi. Teknik plakat merupakan sebuah teknik melukis dengan menggunakan cat minyak, cat minyak, cat akrilik. Biasanya teknik ini dilakukan dengan cara menggoreskan cat dengan tebal sehingga memberikan hasil warna yang pekat dan padat.
Istilah Wayang berasal dari kata ma hyang, wewayangan atau wayangan yang berarti menuju kepada roh spritual, dewa atau Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam buku jawa kuno memuat kata wayang yaitu ayang-ayang yang artinya gambaran fantasi tentang bayangan manusia. Wayang dalam bahasa melayu berarti bayang-bayang. Dalam bahasa Bikol dikenal kata baying, artinya barang yang dapat dilihat secara nyata. Dalam bahasa Aceh bayeng, bahasa Bugis wayang atau bayang Lisbijanto, 2013.Cerita wayang diambil dari buku Mahabharata dan Ramayana. Kesenian wayang sudah ada di Indonesia sejak zaman Kerajaan Hindu. Pertunjukan wayang kulit yang dapat kita lihat saat ini telah melalui beberapa perkembangan dari bentuk dan ceritanya. Awalnya wayang digunakan sebagai upacara keagamaan oleh orang Jawa, sampai pada akhirnya Islam oleh para Walisanga menggubahnya dengan tujuan digunakan sebagai media dakwah Agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Raja-raja Jawa pada saat itu menempatkan wayang sebagai kesenian yang mempunyai nilai yang tinggi. Dalam beberapa hal, para Raja mengambil bagian-bagian dari wayang untuk dipakai sebagai lambang Amir 1997 dan Mulyana 1989, berdasarkan dari beberapa teori, asal usul wayang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitua. Kelompok Jawa Berdasarkan teori dari kelompok Jawa menganggap wayang-wayang berasal dari Jawa. Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya Hazeu, Brandes, Rentse, Kats, dan Kruyt. Menurut Hazeu yang mengupas secara ilmiah tentang pertunjukan wayang kulit dan menyelidiki istilah-istilah sarana pertunjukan wayang kulit, yaitu Wayang, kelir, dalang, blencong, kepyak, kotak dan Hazeu, wayang berasal dari jawa, alasannya adalah Struktur wayang diubah menurut model yang amat tua. Cara berbicara ki dalang tingi rendah suaranya, bahasanya, dan ekspresi-ekspresinya juga mengikuti tradisi yang amat tua. Desain teknis, gaya dan susunan lakon-lakon ini juga bersifat khas juga berpendapat bahwa wayang asli berasal dari Jawa. Alasannya wayang erat sekali hubungannya dengan kehidupan sosial, kultural dan religius masyarakat Jawa. Bahwa dalam wayang terdapat cerita-cerita melayu Indonesia kuno dan beberapa tokoh dalam wayang seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong berasal dari Jawa. Di samping itu, bangsa Hindu mempunyai bentuk wayang yang berbeda sekali dengan wayang Jawa. Akhirnya, Brandes menyatakan, semua istilah-istilah teknis dalam wayang adalah istilah-istilah Jawa dan bukan Sanskrit. Demikian pula Kats dan Kruyt berpendapat bahwa wayang berasal dari Jawa, disertai dengan argumentasinya masing-masing untuk menguatkan Kelompok India Teori yang menganggap bahwa wayang berasal dari India dikemukakan oleh teori dari Pischel, Kram, Poensen, dan Ras. Pischel mencoba membuktikan asal usul wayang yang menurutnya dari India melalui frase kata Rupparupakam yang terdapat dari Mahabarata dan kata Ruppapanjipane yang terdapat dalam Therigata, yang keduanya yang berarti teater Kram, wayang adalah suatu kreasi Hindu Jawa, adapun alasan argumentasinya adalahWayang ada di Jawa dan di Bali saja, yakni dua daerah yang mengalami pengaruh kebudayaan Hindu yang paling banyak. India lama mengenal teater bayangan. Wayang menggunakan bahan-bahan cerita dari uraian tentang teori-teori itu berarti belum dapat ditarik kesimpulan bahwa wayang berasal dari Jawa atau India. Bukti-bukti yang menyertai itu amat lemah dan hanya berdasar perkiraan-perkiraan Wayang Menurut Ali 2010, Ismunandar 1994 dan Sunarto 1989, terdapat beberapa jenis wayang yang ada di Indonesia, antara lain adalah sebagai berikuta. Wayang Purwa Kata purwa dipakai untuk membedakan wayang jenis ini dengan wayang kulit lainya. Wayang purwa atau wayang kulit purwa berarti awal pertama. Wayang purwa diperkirakan mempunyai umur yang paling tua diantara wayang kulit lainya. Wayang kulit purwa terbuat dari bahan kulit kerbau yang ditatah, diberi warna sesuai dengan kaidah pulasa wayang pedalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule, yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit, yang terdiri dari tuding dan umumnya lakon cerita yang dibawakan dalam wayang purwa diambil dari Ramayana dan Mahabarata. Bentuk wayang ini sangat berbeda dengan tubuh manusia pada umumnya dan diukir dengan sistem tertentu sehingga perbandingan proporsi antara bagian satu dengan lainnya seimbang. Pada mulanya bentuk wayang purwa didasarkan pada bentuk relief candi, lambat laun bentuk itu mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan pribadi masyarakat Indonesia Jawa.berdasarkan ukurannya, wayang purwa terdiri dari beberapa jenis, yaitu Wayang Pedalangan. Jenis wayang pedalangan ini adalah wayang kulit yang ukuran besarnya umum dipergunakan dalam masyarakat. Wayang Kaper. Wayang kaper adalah ukuran wayang kulit yang terkecil. Pada umumnya wayang kaper diperuntukkan bagi anak-anak yang mempunyai bakat dalam bidang pewayangan pedalangan. Wayang Kidang Kencanan. Wayang kidang kencanan adalah salah satu jenis ukuran wayang kulit yang lebih besar dari jenis wayang kaper. Jenis wayang ini juga sering disebut kencana yang berarti sedang. Maksud dari pembuatan wayang jenis ini supaya bila digunakan dalam pentas tidak terlalu berat. Wayang Ageng. Wayang ageng merupakan jenis ukuran wayang kulit yang terbesar dari jenis yang lain. Wayang ageng untuk keperluan pertunjukan pergelaran wayang tidak memenuhi syarat-syarat kepraktisan. Hal ini dikarenakan, wayang ini tidak sesuai dengan kekuatan dalang untuk memainkannya dengan baik selama pertunjukan semalam Wayang Gedog Wayang gedog atau wayang panji atau wayang yang memakai cerita dari serat panji yang merupakan cerita raja-raja Jenggala, yaitu mulai dari Prabu Sri Ghataya Subrata sampai dengan Panji Kudalaleyan. Wayang ini mungkin telah ada sejak zaman Majapahit, wayang gedog yang kita kenal sekarang, konon diciptakan oleh Sunan Giri pada tahun 1485 pada saat mewakili Raja Demak yang sedang melakukan penyerbuan ke Jawa Timur. Sebutan wayang gedog berasal dari pertunjukan wayang gedog yang mula-mula tanpa iringan kecrek besi, sehingga bunyi suara keprak, dog, sangat dominan. Bentuk wayang gedog ini mirip dengan bentuk wayang purwa, tetapi tidak menggunakan gelung supit urang pada tokoh-tokoh rajanya. Pada wayang jenis ini tidak diketemukan wayang-wayang raksasa dan wayang-wayang kera. Semua memakai kain kepala yang disebut hudeng Wayang Madya Wayang Madya adalah wayang kulit yang diciptakan oleh Mangkunegara IV sebagai penyambung cerita wayang purwa dengan wayang gedog. Cerita wayang madya merupakan peralihan cerita purwa ke cerita panji. Salah satu cerita wayang madya yang terkenal adalah cerita Anglingdarma. Wayang madya tidak sempat berkembang di luar lingkungan Pura Mangkunegaran. Pada umumnya wayang Madya tokoh-tokoh raja tidak memakai praba sinar atau nimbus, suatu perhiasan yang dipakai pada punggung setiap raja, sebagai lambang kedudukannya. Cara memakai kainnya ialah dengan apa yang dinamakan banyakan laksana tabiat angsa.d. Wayang CalonarangWayang calonarang juga sering disebut sebagai wayang leyak, adalah salah satu jenis wayang kulit Bali yang dianggap angker karena dalam pertunjukannya banyak mengungkapkan nilai-nilai magis dan rahasia pangiwa dan panengen. Wayang ini pada dasarnya adalah pertunjukan wayang yang mengkhususkan lakon-lakon dari cerita calonarang. Kekhasan pertunjukan wayang calonarang ini terletak pada tarian sisiya-nya, yaitu dengan teknik permainan ngalinting dan adegan ngundang-ngundang, dimana sang dalang membeberkan atau menyebut nama-nama mereka yang mempraktekkan Wayang Krucil Wayang krucil pertama kali di ciptakan oleh pangeran Pekik dari Surabaya. Wayang ini terbuat dari bahan kulit dan berukuran kecil sehingga lebih sering disebut dengan wayang Krucil. Dalam perkembangannya, wayang ini menggunakan bahan kayu pipih dua dimensi yang kemudian dikenal sebagai wayang klithik. Di daerah Jawa Tengah, wayang krucil memiliki bentuk yang mirip dengan wayang gedog. Tokoh-tokohnya memakai dodot rapekan, berkeris, dan menggunakan tutup kepala tekes kipas. Sedangkan di Jawa Timur, tokoh-tokohnya banyak yang menyerupai wayang kulit purwa, raja-rajanya bermahkota dan memakai praba. di Jawa Tengah, tokoh-tokoh rajanya bergelung keling atau garuda mungkur Wayang Kulit Betawi Dipastikan bahwa tradisi bentuk pertunjukan wayang kulit betawi memang berasal dari Jawa. Ada ahli yang menyatakan bahwa wayang kulit masuk ke Betawi pada zaman penyerbuan Sultan Agung Hantjokrokusumo ke Mataram tahun 1682-1629. Walaupun kemungkinan besar wayang kulit betawi berasal dar Mataram, tetapi perkembangannya kemudian dalam kurun waktu puluhan tahun secara eksistensilah sama sekali tidak adanya keterikatan dengan daerah asal tradisi bentuk kesenian tersebut. Bahkan juga tidak terpengaruh tradisi bentuk pertunjukan wayang golek Sunda di Jawa Barat yang secara faktual memang banyak Wayang Klitik Boneka wayang ini wujudnya pipih, walaupun tidak setipis kulit dan dibuat dari kayu. Lengan atau tangannya dibuat dari kulit sapi atau kerbau. Jenis wayang ini untuk menceritakan tanah Jawa, khususnya kerajaan Majapahit dan Wayang Golek Boneka ini kebanyakan berpakaian jubah baju panjang, tanpa berkain panjang, memakai serban ikat kepala ala Arab, memakai sepatu, pedang, dan perlengkapan yang lainnya, digerakkan secara bebas dan terbuat dari kayu yang bentuknya bulat seperti lazimnya boneka. Cerita wayang jenis ini bersumber pada serat Menak, yang berisikan cerita Arab. Tetapi ada beberapa daerah yang menggunakan cerita yang biasa digunakan dengan jenis wayang Purwa, yaitu Ramayana dan Kesenian Wayang Alat-alat yang digunakan dalam seni wayang cukup banyak sekali. Hal ini dapat dilihat dari wayang serta seperangkat gamelan yang digunakan, dengan begitu membuat wayang sangat berbeda dengan hiburan-hiburan lainnya seperti orgen tunggal, seni tari dan seni yang Pendi 1999, alat-alat yang digunakan dalam kesenian wayang adalah sebagai berikut Wayang. Wayang menurut susunannya terbagi menjadi dua yaitu 1 Wayang sampingan adalah wayang yang selama pertunjukan di samping kiri dan kanan. Pengelompokan wayang sampingan untuk bagian kiri dan kanan sesuai dari watak dan tabiat masing-masing kelompok kanan yang bertabiat baik dan kiri bertabiat jahat. 2 Wayang Dhudahan adalah tokoh yang sedang dimainkan ditengah-tengah kelir. Kelir. Kelir adalah tabir dari kain putih dengan atas bawah dan di samping kiri kanan dihias warna hitam putih dengan bagian atas bawah di samping kiri kanan dihias warna hitam atau merah yang disebut pelangitan dan bagian bawah disebut pelemahan. Blonceng. Blonceng adalah alat penerangan untuk pengelaran wayang berupa lampu minyak. Pada umumnya menggunakan minyak kelapa karena minyak kelapa lebih tahan lama dibandingkan minyak biasa. Kotak. kotak ini digunakan sebagai tempat penyimpanan wayang pada pagelaran berlangsung. Kotak dipergunakan sebagai penyimpanan wayang dhudahan yang berada pada sebelah kiri adalah Penyikat wayang yang disusun di dalam kotak wayang. Cemiala yaitu alat khusus yang digunakan oleh dalang untuk memukul kotak. Kepyak/kecrek, dibuat dari lempengan logam yang dibuat dari besi, kuningan, perunggu dan lain sebagainya. Gedebong yaitu batang pisang untuk menancapkan wayang kulit pada saat dimainkan. Gamelan adalah seperangkat alat musik yang menonjolkan gendang dan gong setiap pertunjukan wayang selalu diiringi gamelan yang mengalunkan irama yang dimanis sesuai suasana dalam pertunjukan wayang orang diperlukan panggung yang berfungsi sebagai tempat para pemain memainkan cerita wayang. Dalam panggung pertunjukan tersebut terdapat beberapa layar yang dipakai sebagai latar belakang setiap episode/adegan. Layar yang menggambarkan suasana kerajaan untuk adegan menghadap Raja, layar yang menggambarkan yang menggambarkan suasana hutan untuk adegan perjalanan di dalam hutan, layar yang menggambarkan suasana taman untuk adegan santai di taman, dan lain sebagainya. Ada juga layar untuk menutup panggung dari penonton agar pergantian adegan tidak terlihat oleh pertunjukan dilengkapi lampu sorot warna-warni yang dipakai yang dipakai sebagai pendukung suasana setiap adegan, memberi efek cahaya bagi setiap adegan. Selain wayang juga diperlukan tempat untuk menancapkan wayang. Dalam pertunjukan wayang orang pasti ada orang yang memerankan tokoh pewayangan. Pemain wayang orang haruslah seorang yang mempunyai ketrampilan menari dan nembang dalam hal ini sang dalang harus pandai mempermainkan seni wayang PustakaLisbijanto, Herry. 2013. Wayang. Yogyakarta Graha Ilmu. Amir, Hazim. 1994. Nilai-nilai Etis Dalam Wayang. Jakarta Pustaka Sinar Sri. 1989. Simbolisme dan Mistikisme Wayang; Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta Gunung Rif’an. 2010. Buku Pintar Wayang. Yogyakarta Gara 1994. Wayang, Asal Usul dan Jenisya. Semarang Dahara 1989. Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta. Jakarta Balai Hasan. 1999. Wayang Wong Sriwedari. Yogyakarta Yayasan Adi Karya.
Untuklampu-lampu berukuran besar, pengerjaannya bisa menghabiskan waktu hingga satu minggu. Sementara berukuran sedang dan kecil, bisa dikerjakan hanya dalam hitungan jam atau hingga 1-2 hari. Material lain yang digunakan selain kulit kerang, adalah fiber glass, perekat, dan beberapa bahan lainnya.
Kelas Math - Zaman dahulu telah dikenal kerajinan berbahan dasar kulit sebagai wayang. Tahukah kamu kerajinan wayang? Dalam pengertiannya wayang berarti bayangan. Wayang kulit merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita. Oleh sebab itu, UNESCO telah menetapkan anugerah warisan bangsa terhadap wayang kulit Indonesia. Kamu perlu mengenal dan melestarikannya agar tidak punah, baik dalam pembuatan produk wayang kulit ataupun belajar memainkan wayang kulit. Selain untuk wayang, dalam perkembangannya, bahan dasar kulit banyak juga dihasilkan untuk produk lain. Ini merupakan hal yang menarik untuk kamu cari tahu. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti sapi, kambing, kerbau, buaya, dan hewan lainnya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Proses pembuatan bahan baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih terlebih dahulu, direntangkan, lalu dijemur langsung dengan sinar matahari hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu dan kotoran dengan menggunakan pisau penyayat. Kemudian kulit dicuci bersih dan dijemur kembali. Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan. Proses pengeringan seperti ini dinamakan proses menyamak kulit mentah yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan wayang kulit, kipas, hiasan, aksesori busana tari, dan sebagainya. Namun, ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat dijadikan benda kerajinan seperti tas, sepatu, dompet. Teknik yang digunakan dalam membuat motif pada kerajinan wayang kulit adalah teknik pahat dan sungging. Namun, dikenal pula teknik lain untuk pembuatan kerajinan kulit seperti teknik rekat, jahit, tekan press, dan teknik pahat. 1 Bahan dan Alat Kerajinan Kulit 2 Aneka Produk Kerajinan dari Kulit Terimakasih Anda sudah membaca Tulisan kami mengenai Kerajinan Tangan dari Kulit. Semoga Bermanfaat dan jangan lewatkan beberapa referensi terkait dibawah ini ya.
Bukuini merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik-terpadu. Buku Siswa Tematik Kelas V ini memadukan 7 mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Tema 1: Benda-benda di Lingkungan Sekitar. Buku T. ematik T. erpadu K. ur.
- Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang dengan khasanah budaya. Masyarakay majemuk yang hidup di seluruh wilayah Nusantara memiliki berbagai maam adat istiadat dan seni budaya. Di antara sekian banyak seni budaya, wayang menjadi salah satu budaya yang brtahan hingga sekarang. Wayang adalah seni tradisional Indonesia yang banyak berkembang di Pulau Jawa dan buku Mengenal Wayang 2018 karya Bayu Wibisana, wayang sudah akrab dengan masyarakat sejak dahulu hingga sekarang karena wayang merupakan salah satu buah usaha akal budi bangsa Indonesia. Ada beberapa jenis wayang yang lahir dan berkembang di Indonesia. Terdapat tiga jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu Baca juga Sunan Kalijaga, Berdakwah Lewat Wayang KOMPAS/Mohammad Hilmi Faiq Reza Purbaya, dalang wayang golek terbuat dari kayu Jenis wayang ini terbuat dari kayu, kemudian diukir dan diwarnai supaya terlihat lebihindah. Beberapa wayang yang terbuat dari kayu, di antaranya Wayang golek Wayang golek merupakan salah satu jenis wayang yang memiliki ciri khusus dari bentuk fisiknya. Dalam bahasa Jawa, golek berarti boneka. Selain itu, golek juga berarti mencari. Dengan memainkan wayang golek, dalang bermaksud memberikan isyarat akan limpahan makna kepada penikmat pagelaran wayang agar selepas pertunjukan penonton nggoleki atau mencari intisari yang terkandung dalam pagelaran. Wayang golek berbentuk tiga dimensi, di mana bagian kepala tidak menyatu dengan tubuhnya, meklainkan menjadi bagian tang terlepas. Bagian kepala dihubungkan dengan tangkai yang menembus rongga tubuh wayang. Baca juga Batik Sejarah dan Ragam Batik Wayang golek dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern. Wayang klithik Wayang klithik merupakan salah satu jenis wayang yang berfungsi sebagai sarana hiburan dan penerangan terhadap masyarakat. Wayang klithik bukan hanya karena berukkuran kecil, melainkan juga karena berbunyi "klitik..klitik.." saat digerakkan atau dimainkan.
Dapatmenghalangi anak anak tersebut dari penyakit karena patung wayang kulit dipercayai mempunyai penjaganya sendiri. 1. Bagi kulit-kulit yang telah dipilih, kerja awal yang perlu dilakukan ialah mengeluarkan lebihan daging dan lemak yang melekat pada bidang bersegi empat, yang dibuat dari kayu atau batang buluh.
Ilustrasi Jenis-Jenis Wayang. Foto sasint by kamu pernah melihat secara langsung pentas wayang? Pengelompokkan wayang dapat dilakukan berdasarkan bahan pembuatannya. Adapun jenis-jenis wayang dapat dibedakan berdasarkan boneka dan gambar. Cara membuat wayang berhubungan dengan bahan pokok dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan wayang. Bahan-bahan tersebut secara garis besar terdiri atas bahan dwimatra dan trimatra. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai penjelasan ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya. Harapannya informasi mengenai jenis wayang tersebut dapat menambah wawasan Jenis-jenis Wayang Berdasarkan Bahan PembuatanIlustrasi Jenis-Jenis Wayang. Foto belajatiraihanfahrizi by garis besar, bahan pembuatan wayang terdiri atas bahan dwimatra dan trimatra. Bahan papar yang biasa digunakan adalah kertas, kain, karton, dan kulit. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya, terdiri atas beberan kertas, kain, atau bahan sejenis lainnya. Dikutip dari buku Wayang Golek Sunda Kajian Estetika Rupa Tokoh Golek yang ditulis oleh Jajang Suryana 2002, bahan sejenis lainnya yang digunakan adalahSeng, ada yang mencoba membuat wayang seng yang hasilnya tersimpan sebagai salah satu koleksi Museum Wayang Jakarta kaca, ada pula yang mengembangkan pembuatan wayang dwimatra dengan menggunakan serat pejal, berupa kayu bulat-torak yang dimanfaatkan untuk membentuk jenis wayang kulit, terbuat dari kulit. Contoh wayang yang terbuat dari kuli antara lain wayang kulit purwa Sunda, Jawa, wayang madya, wayang gedog, wayang dupara, wayang Jawa, wayang double, wayang kulit menak, wayang wahyu Jawa, wayang ramayana, wayang parwa, wayang gambuh, wayang cupak, dan wayang calonarang Bali. Ada juga wayang sasak Sasak, wayang betawi Betawi, wayang banjar Banjar, dan wayang palembang Palembang. Jenis wayang kulit ini dibuat dengan cara tatah hewan, jenis wayang ini dibuat dengan cara tatah-sungging. Kulit hewan dapat dibuat dari kulit sapi, kerbau, atau kambing. Hasil samakan dijadikan sebagai bahan pokok dalam membuang wayang kulit. Kulit kerbau merupakan kulit yang lazim digunakan karena memiliki kekuatan tarik, kemuluran, dan suhu kerut yang lebih berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya, terdiri atas beberan kertas, kain, atau bahan sejenis lainnya. Semoga informasi tentang jenis-jenis bahan wayang di atas bermanfaat! CHL
IlustrasiButsir Adalah Foto: Unsplash. Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung. Butsir terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Alat yang terbuat dari kawat atau kayu ini digunakan untuk pembuatan model berbahan tanah liat atau balok sabun. Butsir umumnya dipakai bersamaan dengan sudip.
Uploaded bySri Putri Ayu 0% found this document useful 0 votes480 views2 pagesOriginal Titlesoal animasiCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes480 views2 pagesSoal AnimasiOriginal Titlesoal animasiUploaded bySri Putri Ayu Full descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
. 63 279 88 291 255 279 498 56
jenis teknik 2d yang digunakan dalam pembuatan wayang kulit adalah